Postingan

Pikiran Sang Ayah

Setiap orangtua akan memikirkan dan mencemaskan langkah anaknya di hari mendatang. Apakah mereka nantinya akan berprilaku baik? Apakah mereka nantinya akan sukses? Apakah mereka nantinya akan mendapat jodoh yang akan saling menyayangi? dan banyak perkiraan-perkiraan yang tentunya akan dipikirkan orangtua untuk masa depan anaknya. Aku dulu pernah mengalami masa kecil, anak-anak, beranjak dewasa dan kini sudah menjadi ayah. Waktu memang begitu cepat bergulir. Tak terasa usia semakin tua. Dulu hal yang tak kupikirkan, kini sudah harus kupikirkan tentang kehidupan anakku kelak. Dulu aku bisa bergerak sekehendak hati dan selalu berkata: "Aku akan menjadi anak yang baik dan tidak akan mengecewakan orangtua." Sekarang tentunya aku akan berkata: "Aku akan menjadi seorang kepala rumahtangga yang baik dan tidak akan mengecewakan anak dan isteri." Sekitar tiga puluhan tahun lalu, aku adalah seorang anak kecil yang tahunya hanya bermain. Dengan bertambahnya usia, aku ...

Jelang Akhir Tahun 2018

Huf! dengan meningkatnya pengeluaran dan minimnya pemasukan harus membuat otak ini lebih berfikir keras lagi untuk menutupi segala kekurangan. Akibatnya, banyak yang terabaikan termasuk blog. Ya, belakangan ini otak ini susah diajak kompromi untuk menulis atau sekedar corat-coret. Padahal, dengan menulis dan corat-coret dapat juga mengurangi beban fikiran yang memang saat ini lagi diuji oleh Sang khalik. Akan tetapi, yang kurasakan malah kebuntuan dan tak tahu harus menulis apa. Kali ini, mumpung ada hasrat ingin corat-coret, sebaiknya akan kucoba posting jelang akhir tahun sekedar melepaskan rasa penat ini. 2018 akan berakhir. Tinggal menghitung hari saja, kita akan berada pada awal tahun 2019. Sampai saat ini, banyak target yang belum bisa diraih. Memang untuk mandiri pisah dari mertua telah terwujud, akan tetapi masalah lainnya masih jauh dari kata selesai. Memang mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, tapi setidaknya perasaanku sebagai manusia agak tergelitik juga. Tap...

Becek, kesabaran, dan warung

Dikarenakan tempat tinggalku yang sekarang ini belum memiliki jalan beraspal, sehabis hujan tentunya akan banyak genangan air. Posisi kubangan itu mengikuti lekuk-lekuk tanah lembek dan berlubang. Belum lagi ditambah dengan berseliwerannya mobil yang bermuatan berat membawa bahan material bangunan untuk proyek perumahan ini, alhasil, air menggenang dimana-mana. Aku yang hanya mengandalkan rabaan tongkat dan kaki, tentunya mengalami perjuangan yang sangat berat untuk mencapai titik destinasi. Berawal dari keluar rumah, kulangkahkan kaki perlahan agar tidak terperosok ke dalam genangan air. Hawa tanah basah menyergap hidung dan licinnya jalan setengah berlumpur menyerangku. Kaki ini harus berpijak kokoh ke tanah yang lebih keras dan ini menyebabkan langkahku jadi terseok. Walau tak seratus persen selamat dari genangan air, tapi setidaknya celanaku tidak menjadi korban gigitan becek. Dalam perjalanan yang penuh becek ini, aku sempat berfikir tentang keadaanku. Berjalan hanya berpedom...

Selamat datang Oktober 2018

Tak banyak yang ingin ku ungkapkan di awal bulan ini. Dimana pada bulan ini saya selalu berharap untuk mendapatkan keadaan dan penghidupan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Bulan yang diawali dengan kesendirian, semoga akan mendapat Barokah dan Rahmat dari Allah Subhanahuata'ala. Awal bulan yang merupakan ujian untuk menapaki hidup yang lebih baik. Waktu terus bergulir tanpa henti, hingga telah membawa kita ke bulan Oktober. Kita telah meninggalkan bulan September yang kembali menorehkan sejuta rasa. Beberapa tragedi alam terjadi di bulan lalu hingga berujung gempa dan sunami di Sulawesi Tengah. Entah apa lagi yang akan kita hadapi di bulan ini. Semoga Allah menyelamatkan kita di Dunia dan Akhirat. Mari kita ucapkan selamat datang bulan Oktober. Semoga bulan ini akan membawa kita kearah yang lebih membahagiakan.

Kehilangan inspirasi

Entah kenapa akhir-akhir ini saya tidak bisa fokus dalam menulis. Semuanya ingin diungkapkan, tapi saat menulis, malah kehilangan kalimat. Kali ini, akan kucoba corat-coret tentang hatiku. Bagi yang tersesat ke sini, selamat membaca tulisan ngacoku ini. Kehilangan Inspirasi Sunyi, sendiri aku ini; hanya berteman jangkrik yang bersenandung dalam malam sepi; mencari angan berlalu pergi; terseok menuju destinasi yang tak pasti; hanya mengharap belas kasih Ilahi.

Selamat datang September 2018

Ya Allah, sudah bulan September saat ini. Sudah setahun pula kisah itu terjadi. Hmmm... Tidak hanya Vina Panduwinata saja yang punya cerita di bulan September ini. Aku juga punya kisah duka dan suka di bulan ini. Kisah dukanya, Papa telah lebih dulu menghadap Allah pada tanggal 7 September 2017. Beliau akhirnya pergi meninggalkan kami sekitar pukul 5 sore. Penyakit yang komplikatif akhirnya berakhir pada sore itu. Alhamdulillahnya, beliau meninggal dengan mudah dan semoga husnul khotimah. Sedangkan kisah sukanya, Putriku terlahir ke dunia ini pada tanggal 10 malam bulan September 2017. Hanya berjarak 3 hari. Setelah kami ditinggalkan papa, Allah memberikan pengganti seorang puteri kami yang kami beri nama Zahra. Inilah misteri hidup. Dalam kesedihan, Allah memberikan kesenangan. Sehari sebelum papa meninggal, beliau sempat bertanya kapan isteriku melahirkan. Memang Rara agak telat lahir ke dunia. Harusnya ia lahir pada akhir agustus. Tapi Allah yang menentukan segalanya. ...

Sifat Egois

Setiap kita memiliki ego. Ego ini selalu yang membuat kita harus lebih dari orang lain. Ego ini yang membuat kita merasa harus lebih diperhatikan. Ego ini yang membuat kita menjadi yang paling benar. Banyak orang yang bertengkar karena mempertahankan ego masing-masing. Banyak orang yang saling benci karena ego. Banyak orang yang menjadi jahat karena ego. Karena ego itu sifat iblis. Karena keegoisannya, Iblis merasa terhina ketika semua makhluk harus sujud kepada Nabi Adam. Maka dari itu, berhati-hatilah dengan sifat egois ini. Ego bisa menutup akal sehat dan akan meningkatkan nafsu jahat kita. Semoga catatan ini dapat menjadi peringatan bagi saya dan barangkali bagi pembaca. Sudah banyak aku menyaksikan kehancuran dikarenakan keegoisan. Semoga kita dapat mengendalikan diri dan betul-betul waspada dari sifat egois.