Pikiran Sang Ayah

Refleksi Seorang Ayah: Mengurai Kecemasan dan Harapan untuk Masa Depan Anak

Refleksi Seorang Ayah: Mengurai Kecemasan dan Harapan untuk Masa Depan Anak

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setiap orang tua pasti akan memikirkan dan mencemaskan langkah anaknya di hari mendatang. Akankah mereka berakhlak baik? Mampukah mereka meraih kesuksesan? Apakah kelak mereka akan mendapatkan jodoh yang saling menyayangi? Dan masih banyak lagi perkiraan serta harapan yang tak henti dipikirkan orang tua untuk masa depan buah hatinya.

Ilustrasi harapan seorang ayah untuk anaknya

Saya dulu pernah mengalami masa kecil, masa anak-anak, beranjak dewasa, dan kini sudah menjadi seorang ayah. Waktu memang begitu cepat bergulir, tak terasa usia semakin menua. Dulu, hal-hal yang tak pernah saya pikirkan, kini sudah harus saya pikirkan tentang kehidupan anak saya kelak. Dulu, saya bisa bergerak sekehendak hati dan selalu berkata, "Aku akan menjadi anak yang baik dan tidak akan mengecewakan orang tua." Sekarang, tentunya saya akan berkata, "Saya akan menjadi seorang kepala rumah tangga yang baik dan tidak akan mengecewakan anak dan istri."

Perjalanan dari Anak Menjadi Ayah: Memahami Kecemasan Orang Tua

Sekitar tiga puluhan tahun lalu, saya adalah seorang anak kecil yang tahunya hanya bermain. Seiring bertambahnya usia, saya mulai dibebani dengan pelajaran rohani dan jasmani sebagai bekal di hari tua kelak. Dimulai dari TK, kemudian SD, SMP, SMA, hingga masuk ke perguruan tinggi, masa-masa itu telah terlewati. Ya, masa-masa di mana orang tua saya tentunya dipusingkan untuk memenuhi kebutuhan sekolah saya, baik dari segi moral maupun materi.

Kini, giliran saya yang akan mengalami hal serupa. Saat ini, saya mulai berpikir keras untuk masa depan sang buah hati yang terus bertambah usianya dari hari ke hari. Tentunya tak lama lagi masa itu akan datang, di mana saya harus berusaha memenuhi kebutuhan anak saya, mulai dari materi hingga tuntunan hidup, agar nantinya ia mampu berkembang menjadi seorang manusia yang baik dan sholeh/sholehah.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga merasakan kecemasan dan harapan yang sama untuk masa depan buah hati Anda? Mari berbagi pemikiran di kolom komentar.

Komentar

  1. Betul banget mang karena anak adalah sebagai regenerasi kita nantinya ...

    Maka apapun itu kita wajib memberikan anak wejangan positif serta materi yang cukup..😄

    BalasHapus
  2. Ya post ini membuat aku terhenyak.
    Tampa sadar aku juga sedang menapaki jalan yang sama.
    Yux singgah di tempat ku gan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat datang September 2018