Refleksi PPPK Disabilitas Riau
Refleksi Setahun Menjadi PPPK Disabilitas di Pemprov Riau: Sebuah Perjalanan Impian yang Terwujud
Siak – Hari ini, Kamis, 3 Juli 2025, saya mengalami sebuah kebetulan yang tak saya duga. Di tengah rutinitas biasa, saya membuka internet dan entah kenapa, saya mengetik beberapa kata kunci yang cukup sederhana. Tak disangka, saya menemukan sebuah artikel lama yang memuat nama saya sendiri.
Saya tertegun.
Artikel itu membawa saya kembali pada salah satu momen paling bersejarah dalam hidup saya: hari di mana impian besar yang selama ini saya doakan, akhirnya benar-benar terwujud.
Tepat pada Rabu, 26 Juni 2024, saya, Wan Zul Chairansyah, menerima Surat Keputusan (SK) PPPK sebagai salah seorang PPPK Pemprov Riau, yang diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Riau, Bapak SF Hariyanto, di Aula SMA Negeri 1 Siak.
Membaca kembali berita itu, setahun kemudian, rasanya seperti membuka kembali halaman diary yang penuh dengan tinta perjuangan, sabar, dan harapan. Saya adalah seorang disabilitas tunanetra yang telah mengabdikan diri selama lima tahun sebagai guru di SLB Negeri Siak.
Perjalanan ini tak selalu mudah.
Saya masih mengingat jelas bagaimana saya menanti-nanti pengumuman itu dengan perasaan yang campur aduk antara harap dan cemas. Ketika akhirnya SK itu diserahkan langsung di tangan saya, air mata saya nyaris tak bisa dibendung.
“Terima kasih, Bapak Pj Gubernur. Karena impian yang saya nanti akhirnya hari ini terwujud,” ucap saya dengan suara bergetar kala itu. “Kami doakan Bapak selalu diberikan kesehatan dalam mengemban amanah.”
Bagi saya, ini bukan sekadar SK atau status baru sebagai PPPK. Ini adalah pengakuan atas dedikasi saya, pengingat bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan meraih mimpi.
Dalam kesempatan itu, Bapak Pj Gubernur juga menitipkan pesan yang begitu berharga:
"Teruslah bekerja dengan sungguh-sungguh, kembangkan kompetensi, dan jangan pernah berhenti berinovasi."
Beliau juga bercerita tentang perjalanan hidupnya, dari seorang staf honorer hingga akhirnya bisa menjabat sebagai Pj Gubernur. Kisah beliau menjadi cambuk motivasi bagi saya, bahwa siapa pun—tak peduli dari mana kita berasal—pasti bisa mencapai mimpi, selama kita mau berusaha dan tetap jujur.
Acara itu juga dihadiri para pejabat penting lainnya, seperti Wakil Bupati Siak Husni Mirza, Sekretaris Daerah Siak Arfan, Plt. Kadisdik Riau Roni Rakhmat, Kepala BKD Riau Mamun Murod, dan Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M. Arief Kurniawan. Kehadiran mereka menambah sakral dan bermaknanya hari itu.
Kini, dengan status sebagai PPPK, saya berjanji akan terus memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Riau, khususnya untuk anak-anak luar biasa di SLB Negeri Siak.
Hari ini, ketika saya membaca kembali artikel itu, saya tersenyum sendiri. Saya disadarkan bahwa setiap perjuangan, seberat apa pun itu, pasti akan menemukan jalannya. Dan saya ingin berpesan kepada siapa saja yang membaca tulisan ini:
Jangan pernah menyerah. Keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Impian itu nyata, asal kita tak lelah untuk meraihnya.
— Ditulis sebagai refleksi pribadi oleh Wan Zul Chairansyah, di tengah kenangan manis yang tersemat sepanjang hidup.
Sumber referensi: Halloriau.com, 26 Juni 2024
💬 Yuk, Tinggalkan Jejak di Kolom Komentar!
Bagaimana pendapatmu tentang kisah ini? Pernahkah kamu juga mengalami momen di mana impianmu terwujud setelah perjuangan panjang?
Jangan ragu untuk berbagi cerita atau sekadar menyapa di kolom komentar. Cerita-cerita kalian bisa menjadi inspirasi bagi pembaca lainnya juga.
Dan jangan lupa, mampir lagi ke blog ini untuk membaca kisah-kisah refleksi dan catatan kehidupan lainnya. Semoga kamu selalu menemukan makna baru di setiap kunjunganmu di sini! 😊
Komentar
Posting Komentar