Harus di mulai dari mana ya? Tapi kenangan ini sayang kalau tidak diabadikan dalam tulisan.
Masa kecil memang penuh hal konyol bila diingat kembali. Salah satu peristiwa konyol yang pernah kulakukan ialah mendorong adik temanku ke selokan. Sebenarnya targetku adalah temanku. Soalnya ia suka bertengkar denganku.
Kasus yang sebenarnya sudah tak ku ingat lagi. Yang ku ingat sore itu tetanggaku yang sebaya denganku berlari mendatangiku. Sambil mengatur nafas ia mengabarkan kalau Hendra dan adiknya tengah mencari cacing untuk ikan peliharaan mereka Mendengar berita itu, timbul ide iseng. Kamipun bergegas ke lokasi.
Setibanya di sana, ternyata target sudah nyebur duluan untuk mencari cacing. Mungkin setan penunggu selokan itu menghasut fikiran jahatku, karena Hendra sudah di selokan, aku mendadak mendorong adiknya yang masih menunggui abangnya. Aku tak tahu kalau ada bahaya lain dalam selokan itu. Apa lagi setelah melakukan kejahatan itu, aku langsung berlari bersembunyi di rumah tetanggaku.
Sayup terdengar gelegar ibu Hendra marah-marah pada ibuku yang kebetulan baru pulang dari sekolah tempat beliau mengajar. Alhasil aku dihukum cambuk dari ikat pinggang (sabuk) dan di ikat dikursi teras rumah. Karena memang bersalah, aku menjalani hukuman tanpa perlawanan.
Kenakalan lainnya iyalah meledek/mengejek tukang es keliling. Aku mengikuti kata-katanya saat ia meneriakkan jjualannya. Mungkin karena cuaca panas dan dagangannya masih sepi, ia jadi jengkel atas ulahku.
"udah jelek, mata ga bagus, kelakuanpun ga bagus."
Kata-katanya berhasil menyumpal bacotku.
Ya, kalau teringat masa-masa itu, terkadang jadi geli sendiri. Yah, begitulah anak-anak. Punya kisah kenakalan tersendiri.
Belum ada tanggapan untuk "Kenakalan Masa Kecil"
Posting Komentar